Yuk, Sedekah Air Untuk Masjid dan Sekolah
Kemarau punya banyak cerita. Bagi yang tinggal di Jambi, Riau, Palembang serta Pulau Kalimantan musim kemarau identik dengan kabut asap. Masyarakat seperti hidup di negeri asap. Dimana-mana kabut asap mengepung, bahkan didalam rumah. Menghirup udara bersih dan segar jadi barang langka. Penyakit ISPA merebak di masyarakat.
Sementara di daerah lain banyak yang mengalami kekeringan akibat kemarau panjang. Sumur-sumur jadi kering kerontang dan debit air sungai ikutan menipis. Masyarakat kekurangan air bersih untuk memasak, mandi dan kebutuhan lainnya. Petani kekurangan air untuk mengairi sawahnya. Akibatnya banyak sawah yang gagal panen. Lahat termasuk daerah yang mengalami kekeringan.
Mayoritas penduduk Lahat mengandalkan sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya. Air sumurnya lebih bagus kualitasnya dibandingkan dengan air dari PAM. Bening dan tidak berbau. Sementara air PAM agak keruh, kadang berbau dan mengalirnya itu tidak tiap hari. Bisa dua hari sekali atau lebih.
Masjid dan sekolah di Lahat juga jarang yang memasang PAM, lebih banyak menggunakan sumur sebagai sumber air. Kemarau membuat sumur banyak yang mengering. Kekurangan pasokan air bersih bukan cuma dialami oleh rumah tangga tapi juga masjid dan sekolah. Aktifitas ibadah dan belajar mengajar jadi terganggu. Orang yang mau sholat di masjid ga bisa berwudhu karena ga ada air. Mau bersuci setelah buang hajat juga tidak bisa, jadinya wc masjid jadi bau. Habis buang hajat, wc ga disiram dan dibersihkan karena air tidak ada. Begitu juga dengan sekolahan. WCnya jadi bau pesing dan menebar aroma yang tidak sedap. Mengganggu penciuman dan konsentrasi belajar siswa.
Melihat banyaknya masjid dan sekolah yang kekurangan air bersih lantaran kemarau, Lembaga Amil Zakat Mozaik bekerja sama dengan Pondok Pesantren Darussalam, Forum Wirausaha Muslim Lahat meluncurkan program Sedekah Air untuk Masjid dan Sekolah.
Dalam sehari, rumah zakat Mozaik bisa menyalurkan dua sampai enam tangki air ke Masjid dan sekolahan yang membutuhkan. Adapun dana untuk membeli air berasal dari sedekah masyarakat yang diterima Mozaik baik perorangan ataupun kelompok. Satu tangki air dengan kapasitas 1000 liter dibeli dengan harga 60 ribu. Nah, tinggal sesuaikan saja kemampuan berapa tangki air yang mau disedekahkan.
Mari mempermudah orang beribadah dan belajar dengan berpartisipasi dalam program Sedekah Air.
September 30, 2015 at 5:22 am
Quotes nya jleb banget. jadi nggak ada alasan untuk males sedekah ya. wah tinggal di Lahat ya mba Emi? saya dulu sempat di Palembang 6 tahun di Indralaya 3tahun, merasakan kabut asap dan kurang air juga selama tinggal di sana.
September 30, 2015 at 8:58 am
Iya. Baru dua tahun tinggal di Lahat. Sebelumnya di Baturaja dan Palembang. Berarti mak Ety sudah familiar banget ya dengan Palembang
September 30, 2015 at 5:39 am
Keren bgt programnya 🙂
September 30, 2015 at 6:19 am
Jangan tunggu
ada kelapangan rezeki
baru sedekah
Bersedekahlah
Biar rezeki jadi lapang
“setuju banget mba”
September 30, 2015 at 7:46 am
Air yg mau d sedekahkan dibeli dmn mba?
September 30, 2015 at 10:18 am
kreatif nih, sedekah ini sangat membantu saudara2 kita yang dilanda kekeringan
October 1, 2015 at 4:57 am
Mak, kalau info cara ikutan sedekah airnya ada dimana ya mak? Makasih mak
October 4, 2015 at 3:09 pm
semoga pemerintah setempat juga cepat tanggap ya mbak.
October 8, 2015 at 7:10 am
Sedekah tidak hanya uang ya, banyak hal yang bisa disedekahkan, air, ilmu, makanan dll…