Mempersiapkan Tabungan Untuk Anak

 

Kenikmatan dan kemudahan hidup yang kita rengkuh sekarang bukan semata karena kerja keras kita tapi hasil dari doa dan tabungan amal kebaikan yang orangtua tanam untuk kita.

Kalau saja kenikmatan hidup diukur dari besarnya amal kebaikan yang kita lakukan maka saya orang pertama yang tidak pantas mengecap karunia Allah. Begitu banyak dosa, salah serta khilaf yang sudah saya torehkan. Sementara amal dan kebaikan yang saya lakukan masih sangat sedikit. Hidup pun belum bisa memberi manfaat untuk orang banyak. Tapi begitu banyak nikmat dan kemudahan yang sudah saya dapatkan. Semua karena kasih sayang Allah semata dan berkat doa serta tabungan kebaikan yang orangtua saya tanam.
Orangtua saya sudah meninggal tapi tabungan kebaikannya bisa terus dinikmati oleh anak-anaknya. Almarhum ibu mendawamkan sholat dhuha 12 rakaat setiap pagi. Sepertiga malamnya dihabiskan untuk sholat tahajud. Sementara almarhum bapak dikenal sebagai sosok yang sangat sayang dengan orangtua dan menjaga hubungan silaturahmi dengan kerabat dan teman. Dengan mengendarai sepeda atau vesva bututnya, setiap hari bapak mengunjungi kakek nenek untuk memastikan bahwa kedua orangtuanya dalam keadaan baik dan sehat, mengajaknya mengobrol dan bercengkrama. Setelah dari rumah kakek nenek , bapak akan menyinggahi rumah beberapa kerabat sekedar bercakap-cakap sebentar dan bertukar kabar. Kepintaran bergaul membuat bapak banyak mempunyai orangtua angkat dan sahabat.
Amal kebaikan yang sudah dilakukan orangtua saya bukan cuma menjadi bekal di akhirat saja tapi juga menjadi tabungan untuk anak-anaknya. Tabungan kebaikan orangtua menjadi tenaga pendorong agar doa cepat terkabul, membantu mencari jalan keluar atas setiap permasalahan, menghindarkan dari keburukan.
Kalau amal kebaikan yang kita lakukan tidak mencukupi untuk ‘ditukar’ dengan nikmat Allah maka tabungan doa dan amal kebaikan orangtua yang akan menutupi kekurangannya. Seperti ingin makan kue tapi tak punya uang untuk membuat atau membelinya. Tiba-tiba ada orang yang berbaik hati memberi kue yang kita inginkan tersebut. Kita bisa menikmati kue tersebut dengan cuma-cuma. Tabungan kebaikan juga merupakan bentuk kasih sayang orangtua kepada anaknya, mempersiapkan masa depan anak dengan doa dan menaburkan amal kebaikan.
Nasehat seorang ustad di awal tulisan membuat saya merenung. Orangtua saya sudah mempersiapkan tabungan kebaikan untuk saya dan adik-adik. Sementara saya hanya disibukkan dengan mempersiapkan finansial anak-anak saja seperti menabung dan asuransi pendidikan. Saya lalai mempersiapkan tabungan kebaikan untuk masa depan anak.
Padahal sebagai orangtua saya ingin anak-anak saya bisa hidup sukses dan mulia di dunia serta akhirat. Keinginan itu akan terwujud jika saya mulai menyicil menabung doa dan amal kebaikan. Saya harus mulai membenahi diri untuk jadi orang yang lebih baik lagi. Saya ingin seperti almarhum ibu yang istiqomah melakukan dhuha dan tahajud. Saya juga mau seperti almarhum bapak yang menjaga silaturahmi. Mumpung anak masih kecil, saya mau menabung doa dan amal kebaikan sebanyak-banyaknya untuk masa depan anak.
Tabungan kebaikan orangtua juga menjadi jawaban mengapa orang soleh tapi hidupnya susah bisa mencetak anak-anak yang sukses dan pintar. Kebaikan yang orangtua lakukan akan menetes kepada anaknya. Saya tidak heran jika Mbak Nadhia dan Mas Osa, putra putri Pak Jamil, sukses bersekolah di luar negeri, punya visi misi hidup yang jelas walau usia masih muda. Selain karena memang pintar juga karena dibekali tabungan kebaikan orangtuanya yang gendut. Bagaimana dengan tabungan kebaikan Anda?


6 thoughts on “Mempersiapkan Tabungan Untuk Anak

    bukanbocahbiasa said:
    November 10, 2014 at 4:40 am

    Trima kasih atas sharingnya ya mak. Luar biasa emang pak Jamil itu.

      emiafriliaburhanuddin responded:
      November 14, 2014 at 1:28 am

      Terima kasih. memang pak jamil motivator yang luar biasa. bisa menularkan semangat kebaikan untuk sesama.Btw tulisan ini adalah tulisan saya yang pernah dimuat di webnya pak jamil

    Ari Tunsa said:
    November 10, 2014 at 6:00 am

    saya juga mulai sekarang mau nyiapin tabungan buat anak, biar kelak enak 😀

      emiafriliaburhanuddin responded:
      November 14, 2014 at 1:29 am

      Saling mendoakan ya. agar kita sama2 tetap istiqomah untuk selalu berbuat baik. salam kenal

    Hariyanti Sukma said:
    November 10, 2014 at 8:55 am

    Menginspirasi sekali ….makasih banyak telah mengingatkan saya

      emiafriliaburhanuddin responded:
      November 14, 2014 at 1:31 am

      Alhamdulillah kalo tulisan kecil ini bisa menginspirasi. saling mendoakan ya agar istiqomah dalam berbuat kebaikan. salam kenal

Leave a comment