Alasan Mengapa Tidak Boleh Meminta Oleh-oleh Dari Orang Yang Pergi Haji Atau Umroh

Posted on Updated on

tmp_6753-img_20150122_100817-1023513452“Mbak, maaf ya ga kebagian oleh-oleh haji,” ujar saya kepada seorang dengan sahabat dengan perasaan yang sangat tidak enak.
Padahal saya sudah mendata siapa saja yang akan diberikan oleh-oleh. Tujuannya biar para keluarga, sahabat dan tetangga bisa mencicipi sedikit kebahagian dengan buah tangan yang dibawakan dari tanah suci. Cuma ya itu biar sudah didata banyak sahabat yang tidak mendapatkan oleh-oleh. hiks..hiks…
Sahabat itu tersenyum tulus berusaha menetralisir rasa tidak enak yang ada dalam diri saya.
“Ga masalah ga dapat oleh-oleh. Tapi Mbak sempatkan mendoakan agar saya bisa ke tanah suci?”
Saya mengangguk. “Insyaa Allah semua titipan doa dari keluarga dan teman saya bacakan saat wukuf di padang arafah.”
“Doa itu lebih penting dan mahal ketimbang oleh-oleh dari orang yang berangkat haji atau umroh,” ujarnya mantap. “Kalo kepengen oleh-oleh haji bisa dibeli disini. Cuma doa diwaktu-waktu yang diijabah seperti saat wukuf itu yang ga bisa didapatkan disini.”

Aneka cendramata yang dijajakan di kaki lima sekitar Masjid Nabawi
Aneka cendramata yang dijajakan di kaki lima sekitar Masjid Nabawi

Perkataan sahabat itu membuat saya menjadi legaaaa. Beban batin saat bertemu dengannya tanpa bisa membawakan oleh-oleh haji langsung sirna.
Bagi orang Indonesia, memberi oleh-oleh sepertinya menjadi kewajiban tidak tertulis untuk orang yang pulang dari bepergian. Ada perasaan tidak enak dan bersalah kalo tidak memberikan buah tangan kepada kerabat dan sahabat. Termasuk saat pergi haji. Tak lengkap rasanya pergi haji kalau tanpa oleh-oleh.
Karena kebiasaan itu maka jamaah haji dari Indonesia dikenal sebagai jamaah yang suka berbelanja. Dan demi memberikan layanan kepada jamaah Indonesia, para pedagang di tanah suci rela belajar bahasa Indonesia agar bisa berkomunikasi dengan baik. Bahkan mereka belajar bahasa daerah juga. Ya, saya sama teman sempat kaget ketika berjalan disebuah mall didepan Masjid Nabawi, pedagang Arab berteriak, “Jingok sini, Jingok sini!” Dalam bahasa Palembang itu artinya lihat sini, lihat sini.
Kalo ada rombongan jamaah yang terdiri dari para kaum hawa, pedagang arab itu akan memanggil dengan nama artis Indonesia yang terkenal cantik. Tujuannya biar para jamaah perempuan merasa senang dan mau berbelanja ditokonya, “Luna Maya, Luna Maya ayo lihat-lihat!” atau “Syahrini, Syahrini…ayo masuk. Murah-murah!”

Mama dari Turki sedang melihat aneka tasbih yang dijual
Mama dari Turki sedang melihat aneka tasbih yang dijual

Walopun ga dimintai oleh-oleh tapi godaan untuk belanja belanji itu sangat besar. Sepanjang perjalanan menuju Masjid Nabawi dan Masjidil Haram itu dikelilingi dengan pusat perbelanjaan yang modern dan mewah. Bagi yang berkantong tebal bisa memuaskan hasrat belanjanya disini. Untuk yang berkantong tipis cenderung pas-pasan, bisa berbelanja oleh-oleh di kaki lima yang tersebar mengelilingi masjid. Kalo jamaah sudah mulai lapar mata, kembalikan lagi ke niat, tujuan ke tanah suci itu apa???

Kalo disana sudah banyak tempat buat beli oleh-oleh, kenapa kita tidak dianjurkan meminta oleh-oleh? Kan biar ketularan juga bisa pergi ke tanah suci.

Begini, tidak SETIAP orang dapat kesempatan untuk ke tanah suci. Karena Allah tidak memanggil orang yang mampu TAPI MEMAMPUKAN orang yang merasa terpanggil. Demi memenuhi panggilan menunaikan ibadah haji atau umroh, banyak jalan yang ditempuh. Semua itu memerlukan perjuangan, pengorbanan serta air mata. Ada yang rela menjual barang berharga seperti tanah, rumah, mobil atau perhiasan demi bisa menunaikan ibadah haji atau umroh. Ada juga yang menabung rupiah demi rupiah selama bertahun-tahun agar bisa pergi haji, tak peduli harus banting tuang. Dan masih banyak cerita mengharukan tentang bagaimana seseorang bisa ke tanah suci. Setelah mengetahui beratnya perjuangan mewujudkan mimpi bisa bertawaf mengelilingi Ka’bah, apakah masih bisa terucap untuk meminta oleh-oleh?

Pergi haji atau umroh itu bukan perjalanan untuk bersenang-senang tapi perjalanan rohani. Manapak tilas sejarah kehidupan dan perjuangan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Nabi Muhammad. Tujuannya agar semakin dekat dengan Allah. Apalagi dalam ibadah haji ada waktu-waktu dan tempat yang sangat mustajab untuk berdoa. Meminta oleh-oleh itu membebani orang. Bisa buat orang jadi ga khusyuk beribadah di tanah suci. Karena kepikiran sama pesanan oleh-oleh dari kerabat dan sahabat yang segambreng banyaknya.

Jilbab aneka warna yang dijajakan menggoda untuk dijadikan buah tangan
Jilbab aneka warna yang dijajakan menggoda untuk dijadikan buah tangan

Padahal pergi haji itu tidak mudah. Walo sudah punya uang untuk daftar haji dan dapat no porsi, calon jamaah harus menunggu lagi agar bisa berangkat. Ada yang nunggunya beberapa tahun saja tapi banyak yang menunggunya memakan waktu puluhan tahun karena saking banyaknya yang daftar.

Sikap yang paling baik dan benar saat mendengar ada teman ato sodara yang mau pergi haji ato umroh adalah mendoakan agar perjalanan ibadahnya berjalan lancar, mabrur dan kembali ke tanah air dengan selamat serta sehat. Jangan meminta oleh-oleh tapi meminta didoakan di tempat-tempat yang mustajab ditanah suci. Ini yang paling berharga dan mahal.

Kalo pengen oleh-oleh yang berbau haji dan umroh, tanpa perlu pergi ke tanah suci pun bisa dengan mudah kita dapatkan disini. Tapi didoakan ditempat yang dijamin Allah akan dikabulkan itu yang sangat berharga. Dari pada ngerusuhin minta buah tangan lebih baik minta doa agar kita bisa dapat kesempatan juga kesana, betul tidak?

 

 

2 thoughts on “Alasan Mengapa Tidak Boleh Meminta Oleh-oleh Dari Orang Yang Pergi Haji Atau Umroh

    fitri anita said:
    November 29, 2016 at 6:15 am

    setuju bgt mba

      Emi Afrilia responded:
      December 17, 2016 at 1:49 pm

      Iya lebih tepat kita mendoakan dan minta didoakan agar berkesempatan menginjakkan kaki ke Baitullah

Leave a reply to fitri anita Cancel reply